BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN PERCOBAAN
Memahami dan mempelajari struktur-struktur dari penyeleksian
kondisi bahasa C pada program Turbo C++.
1.2 TEORI DASAR
Penyeleksian kondisi digunakan untuk mengarahkan perjalanan
suatu proses. Penyeleksian kondisi dapat diibaratkan sebagai katup atau kran
yang mengatur jalannya air. Bila katup terbuka maka air akan mengalir dan
sebaliknya bila katup tertutup air tidak akan mengalir atau akan mengalir
melalui tempat lain. Fungsi penyeleksian kondisi penting artinya dalam
penyusunan bahasa C, terutama untuk program yang kompleks.
1.
STRUKTUR KONDISI “IF….”
Struktur
if dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi suatu
kondisi tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka
pernyataan yang ada di dalam blok if akan diproses dan dikerjakan. Bentuk umum
struktur kondisi if adalah :
if(kondisi)
pernyataan;
Contoh
Program 1 :
/*
Program struktur kondisi if untuk memeriksa suatu kondisi */
#include
“stdio.h”
#include
“conio.h”
void
main()
{
float nilai;
printf(“Masukan nilai yang didapat : “);
scanf(“%f”, &nilai);
if(nilai > 65)
printf(“\n ANDA LULUS !!!!\n”);
getch();
}
Bila
program tersebut dijalankan dan kita memasukan nilai 80, maka perintah mencetak
perkataan LULUS !!!! akan dilaksanakan, namun sebaliknya bila kita memasukan
sebuah nilai yang kurang dari 65 maka program akan berhenti dan tidak
dihasilkan apa-apa.
Contoh
Program 2 :
/*
Program contoh penerapan struktur kondisi if */
#include"stdio.h"
#include"conio.h"
void
main()
{
clrscr();
Int a,b,c,max;
printf("Entry bil 1 :
");fflush(stdin);scanf("%i",&a);
printf("Entry bil 2 :
");fflush(stdin);scanf("%i",&b);
printf("Entry bil 3 :
");fflush(stdin);scanf("%i",&c);
if((a>b)&&(a>c))
max=a;
I
f((b>a)&&(b>c))
max=b;
If((c>a)&&(c>b))
max=c;
printf("Bil terbesar : %i\n",max);
if(max>0)
printf("Bil tsb adalah bil positif\n");
if(max<0)
printf("Bil tsb adalah bil negatif");
getch();
}
2.
STRUKTUR KONDISI “IF......ELSE….”
Dalam struktur kondisi if.....else minimal terdapat dua
pernyataan. Jika kondisi yang diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka
pernyataan pertama yang dilaksanakan dan jika kondisi yang diperiksa bernilai
salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan. Bentuk umumnya adalah
sebagai berikut :
if(kondisi)
pernyataan-1
else
pernyataan-2
#include
“stdio.h”
#include
“conio.h”
void
main()
{
float nilai;
clrscr();
printf(“Masukan nilai yang didapat : “);
scanf(“%f”, &nilai); /* Masukan akan disimpan dalam
variable nilai */
if (nilai > 65)
printf(“\n LULUS !!!\n”);
else
printf(“\n TIDAK LULUS !!!\n”);
getch();
}
Bila program tersebut dijalankan dan kita memasukan nilai 80
maka akan dicetak perkataan “LULUS !!!” namun bila kita memasukan nilai yang
kurang dari 65 maka akan tercetak perkataan “TIDAK LULUS !!!”. Hal ini berbeda
dengan struktur if dimana program akan berhenti bila kita memasukan nilai
kurang dari 65.
3.
STRUKTUR KONDISI “SWITCH....CASE....DEFAULT…”
Struktur kondisi switch....case....default digunakan untuk
penyeleksian kondisi dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak. Struktur ini
akan melaksanakan salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai
kondisi yang ada di dalam switch. Selanjutnya proses diteruskan hingga
ditemukan pernyataan ‘break’. Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan
nilai kondisi, maka proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada di bawah
‘default’.
Bentuk
umum dari struktur kondisi ini adalah :
switch(kondisi)
{
case
1 : pernyataan-1;
break;
case
2 : pernyataan-2;
break;
.....
.....
case
n : pernyataan-n;
break;
default
: pernyataan-m
}
Contoh
Program :
/*
Program menentukan nama hari berdasarkan inputan */
#include
“stdio.h”
#include
“conio.h”
void
main()
{
clrscr();
int hari;
puts(“Menentukan nama hari\n”);
puts(“1 = Senin 2 = Selasa 3 = Rabu 4 = Kamis”);
puts(“5 = Jum’at 6 = Sabtu 7 = Minggu”);
printf(“\nMasukan kode hari( 1-7) : “);
scanf(“%d”, &hari);
switch(hari)
{
case 1 : puts(“Hari Senin”); /* kemungkinan pertama */
break;
case 2 : puts(“Hari Selasa”); /* kemungkinan kedua */
break;
case 3 : puts(“Hari Rabu”); /* kemungkinan ketiga */
break;
case 4 : puts(“Hari Kamis”); /* kemungkinan keempat */
break;
case 5 : puts(“Hari Jum’at”); /* kemungkinan kelima */
break;
case 6 : puts(“Hari Sabtu”); /* kemungkinan keenam */
break;
case 7 : puts(“Hari Minggu”); /* kemungkinan ketujuh */
break;
default : puts(“Kode hari yang Anda masukan SALAH”);
}
getch();
}
0 komentar:
Posting Komentar